Jumat, 04 April 2008

Standar Kompetensi : Memiliki kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandai budi pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakata dan kewarganegaraan
Kompetensi Dasar : Mampu mengendalikan emosi
Materi Pelayanan : Emosi
Uraian Materi Peyanan: 1. Pengertian emosi
2. Macam-macam emosi
3. Cara mengendalikan emosi
4. Cara mengarahkan emosi
Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian emosi
2. Menganalisis macam-macam emosi
3. Mendemonstasikan cara mengendalikan emosi
4. menrapkan cara mengarahkan emosi
Nama : Bayu Lesmana Pradipta
N I M : 1060 1300 0696
M. K : Bimbingan Konseling


A. Pengertian Emosi
Marah, menangis meraung-meraung karena mendapat surat skorsing dari guru pembimbing, teratawa, kekesalan, kekcewaan, kegembiraan, keharuan, sedih dan sejenisnya adalah contoh dari luapan emosi. Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang sebagai reaksi psikologis-fisiologis dan surut dalam waktu singkat. Emosi bersifat subyektif.
Emosi ada yang positif dan ada yang negative. Emosi yang berifat positif apabila dapat menunjang keberhasilan karier pendidikan maupun karier pekerjaan dan tidak merugikan orang lain. Ukurannya ada dalam batas kewajaran: seperti kemarahan, kegembiraan, keharuan, kecintaan, kesedihan yang wajar-wajar saja.
Contoh emosi positif: Seseorang pimpinan memarahi bawahannya kaenan pekerjaannya terbengkalai. Karena dimarahi pimpinannya, bawahan tersebut bekerja dengan aktif dan lebih berdisiplin sehingga prestasi kerjanya meningkat. Atau dalam keluarga: Orangtua memarahi anaknya agar bek\lajar dengan aktif dan kreatif karena nilai raport banyak nilai merah. Karena dimarahi, anak tersebut memotivasi diri untuk belajar dan mencapai prestasi. Ia kemudian menyadari bahwa belajar itu adalah hala yang menyenangkan.
Selain emosi positif kita juga mempunyai emosi yang negative bersifat merusak karier pendidikan maupun karier pekerjaan serta dapat merugikan orang lain juga dirinya sendiri.. Kriterianya, di luar batas kewajaran: seperti marah-marah tak terkendali, mengamuk, berkelahi, menagis meraung-raung, tertawa keras dan terbahak-bahak.
Contoh emosi yang negative: darah Eni serasa menidih, ia naik pitam dan dengan geram saat mendemgar perkataan Susi bahwa ia merbut pacarnya. Eni menampar dan menjambak rambut Susi saat itu juga. Eni tidak dapat menahan rasa marahnya. Karena kejadian ini Eni terpaksa harus berhadapan dengan wali kelas dan guru pembimbing serta mendapat point pelanggaran yang jumlahnya tidak sedikit.
Emosi negative yang tak terkendali dan tak terarah dapat berakibat fatal baik bagi lawan maupun pihak kawan; bahkan berakibat kematian. Kecerobohan ini dapat pula diperkarakan. Dalam KUHP piodana pasal 351 dijelaskan:
1) Penganiyaan diancam dengan pidana penjara paling lambat dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.
2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun.
3) Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Mengingat bertanya sanksi pidana akibat emosi negative maka seharusnya dan selayaknya kita mengendalikan dan mengarahkan emosi kerah positif. Emosi kan merugikan kita bila tidak terkendali dan tak terarahkan. Pengendalian dan pengarahan emosi kerah positif tergantung pada stabilitas emosi yang dimiliki seseoarang. Stabilitas emosi terkait erat dengan sensitifitas yaitu mudah tidaknya seseorang merasa tersentuh, tersinggung, marah, menangis, atau putus asa. Stabilitas emosi seseorang dapat dikatagorikan dalam tiga tingkatan : Tinggi, sedang dan rendah.

B. Cara Mengendalikan Emosi
Emosi sebagai bentuk ungkapan perasaan dapat dikendalika. Pengendalian itu antara lain dengan cara berfikir positif, mengingat tidak ada untungnya orang marah secara tak terkendali bahkan sebaliknya kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Adapun cirri-ciri umum atau tanda-tanda seseorang beremosi tinggi atau sedang meledak kemarahannya ialah:
1) Kepala terasa panas dengan muka berwarna merah padam.
2) Mata melotot, merah dan berkunang-kunang.
3) Telinganya merah.
4) Raut muka kelihatan bengis.
5) Darah seperti mendidih dan denyut jantung bertambah cepat serta tekanan darah tinggi, nafas sedikit saesak dan terengah-engah.

Biasanya orang yang sangat marah mempunyai motif ingin membinasakan yang dimarah. Maka apabila Anda dalam kedadaan marah tempuhlah beberapa cara berikut untuk meredakan kemarahan itu:
a. Ingatlah Allah adalah kasih. Mohonlah kasih dan kesabaran pada-Nya.
b. Ingatlah bahwa kemarahan tak terkendali dapat merugikan orang lain dan diri sendiri: permusuhan dan balas dendam.
c. Orang yang marah biasanya sushu tubuhnya panas maka usahakan untuk mandi atau cuci mukakemudian memakai minyak wangi berbau melati supaya badan, hati dan pikiran terasa dingin dan rileks.
e. jika itu tidak mengubah sussana tinggalkan lokasi tempat anda sedang beremosi sejenak untuk menenagkan pikiran dan badan.

C. Cara Mengarahkan Emosi
Agar kita menjadi lebih dewas dan matang maka emosional kita harus tertata dengan baik. Ada beberapa cara mengarahkan agar emosi kita menjadi positif yaitu:
1) Selalu mawas diri dan interospeksi diri, selalu mengatur keseimbangan rohani dan jasmani, selalu melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang, berdisiplin diri dalam setiap kesempatan waktu
2) Selalu berpikir positif dengan intensi yang benar.
3) Selalu memberi maaf dan pengampunan.
4) Selalu menyelesaikan setiap masalah atau konflik dengan kepala dingin dan musyawarah untuk mufakat.
Semuanya itu tidak akan terjadi dengan sendirinya; tetapi membutuhkan latihan dan ketekunan untuk mewujudkannya di setiap kesempatan dan waktu. Usaha dan latihan yang baik tidak tidak akan pernah berubah kesia-siaan!

Tidak ada komentar: